Mari Jo ke Manado


                                   Restoran Wisata Bahari di Bibir pantai Kota Manado


Manado? Pasti yang terbayang di pikiran ngana adalah Bunaken kan? Kekayaan laut dan wisata baharinya. Sayang sekali, perjalanan saya ke Manado terhitung singkat karena sebuah pekerjaan, jadi acara jalan-jalannya ga banyak dan ga sampai ke Bunaken. But anyway, saya tetap bersyukur bisa jalan-jalan di tengah rutinitas. Pekerjaan ke luar kota bagi saya sesungguhnya acara jalan-jalan hahaha. Kota Manado merupakan kota di pinggir pantai dengan langit dan air laut yang biru nampak cantik.
Terdapat sebuah kawasan reklamasi di kota Manado yang dikenal dengan nama Boulevard.  Foto di atas itu, salah satu proyek reklamasi. Kebetulan pas tulisan ini ditulis, isu reklamasi mencuat menjadi komoditas politik di DKI Jakarta. Kawasan Boulevard ini ramai dengan wisata kuliner dan kawasan wisata yang mendukung seperti perhotelan yang berada di sekitar Boulevard. Selain itu, selayaknya kota besar umumnya di Indonesia yang disesaki pusat perbelanjaan (mall). Maka, di kawasan Boulevard ini terdapat sejumlah mall seperti Manado Town Square (Mantos), Boulevard Mall, Bahu Mall dan Mega Mall. Apakah saya mengunjungi mall di Manado? Tentu tidak, ah isinya sama aja seperti di mall mana saja, lama-lama saya cukup penat juga lihat mall di mana-mana. Seperti tulisan Thomas L Friedman 'The World is Flat" melihat mall ko hidup datar ya karena semua nampak sama yang disajikan makanan cepat saji, tempat ngopi, donat, pakaian bermerek yang bisa kita temui di mall manapun yang gitu-gitu aja.
Eh Stop ngomongin mall, beta harus lanjutkan mengenai reklamasi. Saya memang tidak mengikuti pemberitaan reklmasi Manado, namun secara logika ga mungkin reklamasi itu kalau tidak merusak ekosistem. Dan bisa ditebak, mengapa harus reklamasi? Kepentingan ekonomi bagi investor yang butuh pasar, pemerintah butuh pemasukan daerah, turis domestik atau asing yang butuh jalan-jalan ke tempat yang oke. Bagaimana bagi masyarakat Manado secara umum dan nelayan secara khusus? Saya yakin pasti ada dampak negatif dan dampak positif yang dirasakan. Dampak mana yang lebih besar, nah ini yang jadi masalah.
Malam hari, saya datang ke Boulevard, memang eksotis, makan di pinggir pantai ala-ala James Bond liburan lagi cari kutu (James Bond emang suka kutu? hehe). Kalau di siang hari memang menawan pemandangannya. Ketika melewati kawasan tersebut di siang hari memang terlihat pembangunan untuk reklamasi masih dilakukan.


                                                                    Lion Hotel dan Plaza


                                       Kawasan Boulevard yang tengah proses pembangunan

Kota Manado merupakan kota yang geliatnya nyaris mendekati kota metropolitan. Selain tengah menjadi sasaran investor, masalah yang jadi kecenderungan di kota besar yaitu kemacetan. Ya, kota Manado pada jam-jam kerja dan jam pulang kerja pasti terkena macet. Pertumbuhan ekonomi pasti akan diikuti dengan permasalahan lainnya. Oiya, sedikit info saja, Manado ini pernah menjadi tuan rumah tingkat dunia untuk World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) pada tahun 2009. Tahun 2014, Manado kembali menjadi tuan rumah dengan tajuk World Coral Reef Conference (WCRC) yang mengukuhkan Manado sebagai ibukota terumbu karang dunia. Bahkan Manado dikukuhkan menjadi lokasi sekretariat reigional CTI di Grand Kawanua International City. Mengapa Manado? Karena Manado merupakan satu dari perairan negara yang termasuk dalam segi tiga terumbu karang. Negara lainnya adalah Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Selain itu, kekayaan dan keanekaragaman terumbu karang di Manado konon sepertiga dari luas dunia. Itulah mengapa Manado berperan penting dalam CTI. 

Mari kita sudahi sekilas info di atas dengan kawasan Ekowisata. Saya sempat mampir ke kawasan ini.  Mampir sekedar minum kopi susu tarod dan pisang gorohok dengan sambal roa nya. Kawasan ekowisata ini menurut seorang teman disebut sebagai kota tua. Kalau menurut saya mirip dengan kawasan pecinan yang tidak jauh terletak dari Pasar Baru, Bandung atau kawasan Banceuy. Masuk lorong tersebut, akan ditemukan banyak warung kopi dan pisang gorohoknya. Uniknya, walaupun seperti masuk pasar tradisional, tetapi kawasan tersebut bersih, tanpa becek dan tanpa bau khas pasar tradisional. Aneka jajanan pasar tersebut dipenuhi pengunjung dan penikmat kopi.


                                                                 Manado kota Ekowisata


                                                         Pisang Gorohok dan sambal roa 


                                                            Suasana kawasan Ekowisata

Sebelum ke Manado, saya seringkali mendengar kuliner di sana ajib karena sebagian besar penganan laut yang nyam-nyam deh. Oh iya, di perjalanan singkat ini, saya mau share sedikit saja. Sayangnya ada beberapa penganan khas Manado yang tidak saya dokumentasikan, seperti oci bakar (sejenis ikan), kepiting besar. Yang pasti penganan laut khas Manado mantap sekali, kita suka hehehe. 
Penganan khas Manado, tumis daun paku bunga pepaya, tumis daun pakis, woku, dabu-dabu, ikan tude. Mantap lah semuanya. Oiya ada lagi tinutuan atau bubur Manado yang unik karena ada kuah kuning dan dicampur dengan beragam sayuran seperti labu kuning dan kangkung, rasanya ajib deh. Terus ada lagi nike goreng, seperti bakwan yang dicampur dengan ikan teri, tapi ini bukan teri, ya apa ya namanya, pokonya ikan khas Manado. Selain itu di Manado banyak sekali dijual Klapertaart (makanan khas noni Belanda).


                                                                Tinutuan (Bubur Manado)


                                                                      Tumis daun pakis


                                                                            Nike goreng 


                                                                         Klapertaart


Oiya satu lagi, ciri khas kota Manado adalah Patung Yesus Memberkati yang terletak di bukit melewati kawasan Citraland. Sayang, karena keterbatasan waktu dan harus mengejar pesawat, maka saya tidak sempat mendekati lokasi patung Yesus Memberkati. Namun, saya sempat foto dari seberang Citraland, untuk kenang-kenangan bahwa saya pernah ke Manado.
Semoga suatu saat, bisa menjelajah dengan area jelajah yang lebih luas di Manado. Ngoni suka? Mari jo ke Manado.


                                                              Patung Yesus Memberkati 

Komentar

Postingan Populer