Tee..Ssaaatee..Lok..Cilook
Cilok..hmmm enaak..ini cilok bukan cinlok (cinta lokasi) tapi cilok singkatan aci dicolok. Aci itu bahasa Sunda kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kanji yang diolah dan ditusuk seperti sate. Foto ini hasil jepretan teman saya, Wida yang saat ini tinggal di negeri Kincir Angin. Konon, temenku itu membuat cilok ini sendiri, mungkin karena kangen dengan kuliner khas Indonesia. Mamih (ini panggilan teman-teman untuk Wida) pernah mengatakan kangen dengan produk susu dari Indonesia, abon, gurilem (singkatan gurih dan pelem, yang notabene krupuk pedas). Cilok ini makanan yang murah meriah. Konon waktu saya masih duduk di bangku SD yang imut dan manis, sering jajan cilok. Dulu dengan uang 100 perak bisa beli 4 tusuk cilok. Harga satu tusuknya selawe (Rp 25). Makanan murmer untuk ukuran anak SD pada saat itu tahun 1980-an (yah ketauan dah tuanya). Bagaimana dengan sekarang? cilok masih bisa ditemui di kota Bandung. Lebih besar, pulen dan tetep enak. Cilok harus dimakan selagi panas, apabila dimakan dengan suhu dingin akan terasa lengket (maklumlah kanji). Cilok dimakan dengan bumbu kacang. Di Bandung, selain cilok ada cimol (cireng kecil-cireng itu aci digoreng), comring (comro garing), ada comro, misro..barade gorengan yeeuuhh..
Kembali membicarakan teman yang sedang di bermukim di luar negeri. Mamih pernah mengatakan kangen makanan Indonesia. Terus temenku yang sedang di Jepang, Lena juga pernah mengatakan kangen makanan Indonesia. Hebatnya di Jepang sampai bisa membuat ketoprak (Len, ntar balik ke Indo bikinin ketoprak ya hehe). Kemudian teringat cerita orang tua maupun orang-orang yang pernah berangkat haji, konon masakan di Arab selain cita rasa, penyajiannya pun tidak mengundang selera. Kemudian teringat cerita suami yang kangen dengan masakan Padang ketika berada di Eropa yang sehari-harinya makan makanan yang rasanya flat. Saya? hmm..saya blum mengalami itu. Tapi memang ga kebayang ya jauh dari Indonesia, pasti butuh banyak penyesuaian. Salah satunya adalah makanan. Konon makanan Indonesia maknyuuusss, endaang..Ada satu sajian yang sampai saat ini membuat saya kangen. Yaitu nasi kapau Uni Er di pasa baru Bukittinggi. Baru sekali saya menjejakkan kaki di Bukittinggi. Kemudian suhu Bukittinggi yang adem bertambah dingin dengan turunnya hujan. Teman saya mengajak santap siang di nasi kapau Uni Er. Dalam hati, ah paling juga rasanya sama dengan nasi Padang pada umumnya. Selain itu, dalam hati pun mengeluh mau makan jauh-jauh turun sampai ke pasar mana ujan lagi. Sesampainya di warung Uni Er, tertegunlah saya warungnya kecil, disesaki dengan pengunjung yang lahap makan dan banyak yang antri pula. Akhirnya, saya penasaran ingin mencicipi dan antri. Tak disangka, begitu saya dan teman-teman saya kebagian tempat duduk, langsung nasi kapau disuap ke mulut dan...ajiibbb. Saya dan teman-teman pun lahap hingga menambah porsi makan. Saya yang tinggal di Jakarta coret masih suka kangen dengan nasi kapau Uni Er. Gimana kalo tinggal di luar negeri ya? begitu banyak makanan enak dari Indonesia : mi baso,nasi Padang + rendang, nasi tutug oncom+ayam goreng kuning+pepes ikan, krupuk melarat, krupuk jengkol, sop konro, sate ayam, gudeg, rawon, soto betawi, soto bandung, soto madura dan lainnya, sepertinya ku tak mampu berpisah denganmu. Damn, really love Indonesia ^_^
Komentar
Posting Komentar