Merokok itu Berbahaya Menyebabkan...


Menarik kalau membicarakan rokok. Saya sendiri perokok pasif alias tidak merokok. Pertama dan terakhir kalinya pada masa kuliah, saya pernah mencoba rokok, tapi yang ada malah terbatuk-batuk, baru isapan pertama dan ga enak. Maka buat saya, rokok itu ga enak, malah jadi bertanya apa sih enaknya merokok. Kalau saya melihat teman saya merokok, mereka terlihat relaks kalau dalam keadaan tegang atau tertekan dengan merokok dapat menstabilkan ketegangan itu, itu kata temen yang suka merokok. Apakah itu sugesti atau tidak, saya sendiri tidak tahu, yang pasti merokok kan bikin ketagihan. Jadi sekarang kalau ada yang merokok di kendaraan umum, pasti saya menutup hidung. Biasanya sang perokok akan mematikan rokok, melempar rokok atau bahkan menatap sebal kepada saya. Yah, gimana lagi saya punya hak juga untuk menghirup udara tanpa asap rokok. 
Di Indonesia, industri rokok cukup menguntungkan, maka pabrik rokok dari yang tradisional hingga modern menjamur di Indonesia. Begitu pula dengan penjualan rokok cukup menguntungkan. Bahkan pedagang asongan menjajakan rokok ketengan pun mendapatkan 'berkah' dari rokok. Maka, industri rokok pun karena menanggung untung mampu memberikan program beasiswa. Walhasil, pertanyaan nakal muncul "ko beasiswa dari produk rokok ya?" Selain itu perhelatan musik ataupun berhelatan besar lainnya pun sering menjadikan salah satu produk rokok sebagai sponsor ataupun partner. Hmmm..jadi rokok menanggung untung tapi juga menimbulkan dampak kesehatan.
Saya jadi teringat seorang lelaki yang berusia lanjut pernah mengatakan kepada saya "saya perokok berat tapi saya sehat-sehat aja, ga sakit. buktinya banyak yang ga merokok, bisa mati juga. jadi saya ga akan berhenti merokok." gitu katanya sambil menghisap rokok. Ya bicara masalah kesehatan memang relatif, saya orang yang awam di bidang ini. Tapi masa iya, rokok itu menyehatkan.
Kalau di Indonesia, iklan rokok kebanyakan cukup unik. Dimulai dari slogan petualangan, slogan pertemanan, slogan menjadi seorang perintis jangan menjadi pengikut. Seolah merokok menimbulkan realitas dari fantasi yang diciptakan iklan rokok. Ya wajar, kalo iklan rokok menampilkan kengerian dampak negatif akibat merokok, ya mana ada yang mau beli rokok.
Tapi di negara tetangga kita, Malaysia lain ternyata. Saya mendapati hampir semua merk rokok produk dalam dan luar negeri yang dijajakan di Malaysia (saya melihat beragam produk rokok itu di Melaka, Kuala Lumpur) pasti disertai dengan gambar. Bukan gambar yang enak dilihat melainkan gambar bahaya kesehatan akibat merokok. Dengan tulisan besar AMARAN artinya BAHAYA.  Artinya pihak otoritas Malaysia sangat sadar ancaman kesehatan akibat merokok dan melakukan propaganda (entah itu diwajibkan menyertakan gambar-gambar yang mengerikan, saya sendiri tidak tahu bagaimana peraturan mengenai rokok di Malaysia). Bagaimana dengan di Indonesia? kewajiban produsen rokok tidak menampilkan gambar orang yang sedang merokok di iklan ataupun di tayangan iklan. Dan di berbagai kemasan rokok tanpa gambar mengerikan, cukup tertulis "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin".
Jadi bagaimana perlindungan terhadap perokok pasif? Walaupun di beberapa tempat terdapat area khusus perokok, namun belum mampu melindungi perokok pasif terbebas dari asap rokok.

Komentar

Postingan Populer