Saya dan Mahasiswa (Mengajar untuk Belajar)


Piala itu bukan piala Citra, ya jelas lah. Tapi kalau lihat piala itu, suka ga percaya dan jadi bahan saya untuk 'ngaca diri'. Saya orang yang masih bodoh baru 4 tahun mengajar dan di sisi lain saya pun jadi harus banyak belajar karena harus mengajar yang ga sekedar cuap-cuap di kelas. Piala itu merupakan piala untuk dosen favorit pilihan mahasiswa yang saat itu saya bearada di posisi 10 besar terakhir. Kaget..ko bisa saya dapat piala itu. Karena saya itu terkenal tegas bahkan 'galak' untuk sebagian besar mahasiswa. Sejujurnya ga mau galak ya, tapi seringkali harus tegas kalau mahasiswa macam-macam dengan akal bulusnya meminta keringanan tugas, minta nilainya baik, datang terlambat, minim etika..namun ga semua mahasiswa seperti itu. Banyak juga mahasiswa yang lurus-lurus aja dan belajar dengan tekun. 
Pengalaman jadi dosen itu menyenangkan walaupun ga mudah jadi seorang pengajar dan pendidik. Kalau lihat mahasiswa, pasti saya terkenang jaman mahasiswa dulu yang suka males ngerjain tugas, suka maen, pacaran, suka jahilin teman, sok-sok an jadi aktivis kampus ikut organisasi mahasiswa, tapi yang pasti seru banget jadi  mahasiswa dan kenangannya jadi tambah kuat kalo lihat mahasiswa di kelas dan di kampus. Walaupun saya punya pengalaman jadi mahasiswa, ketika jadi dosen kadang saya suka lupa, suka memaksakan kehendak supaya mahasiswa 'peduli' dengan studi dan aturan yang ada. Padahal, mahasiswa kan manusia dewasa yang bisa berpikir logis dan menentukan kehendaknya. Yah, lagi-lagi walaupun dosen ya tetep dosen juga manusia..jadi saya juga banyak kurangnya.
Saya memiliki pengalaman mengajar mahasiswa badung, memang bikin pusing sepuluh keliling, tapi yang badung itu justru yang berkesan dan lucu kalau sekarang diingat, tapi pas ngalamin bawaannya pengen njitak mahasiswa badung itu. Terkadang saya pun mengalami konflik dengan mahasiswa yang umumnya mahasiswa tidak terima dengan perlakuan tegas saya. Yah risiko ga disukai mahasiswa pasti ada, tapi ya saya kan bukan penghibur yang ingin disukai banyak orang. Jadi ya ingin menjadi obat walaupun pahit tapi dibutuhkan untuk mengobati sakit daripada kebanyakan makan yang manis terus jadi diabetes. Ehh..ini ko ngomongin manis dan pahit ya heheh. Nah di bawah ini foto-foto saya dengan mahasiswa bimbingan skripsi. Kebetulan untuk skripsi membuat karya dokumenter atau feature, seru dan banyak gregetnya. Bimbing skripsi mahasiswa karya lumayan ribet karena mahal proses produksinya, berkelompok dan ada aja konfliknya. Tapi biasanya jadi punya kedekatan dengan mahasiswa bimbingan karena mereka bisa curhat ribetnya bikin skripsi, susah nemu narasumber, terganjal biaya produksi sampe curhat naksir sama lawan jenis. Boo..bagusnya eike jadi buka konsultan psikologi apa ya hahah. Lihat mereka lulus sidang, ya ikut bahagia walaupun saya ga bisa bantu banyak.






Nah kalau foto di bawah ini, foto dengan mahasiswa di kelas yang saya ajar. Sebenernya lumayan ada beberapa dokumentasi tapi sudah raib termakan hp jadul yang rusak. Banyak lah kenangan mengajar, mahasiswa yang seneng ribut, mahasiswa teladan, mahasiswa yang lucu, mahasiswa santun, mahasiswa yang kritis, mahasiswa yang genit yah seru pastinya.




Nah pengalaman lain saya mengajar mahasiswa Fisip..ga tau kenapa beda mahasiswa fisip umumnya kritis dan lebih berani berargumen. Yah seru juga, malah jadi tertantang untuk belajar lebih. Ga jarang, malah saya jadi belajar dari mahasiswa. Ya ga perlu gengsi, kalau memang ga tau, saya ga mau sok tau di depan mahasiswa. Bahkan saya yakin beberapa mahasiswa yang cemerlang (yang seringkali membuat saya kagum karena jaman kuliah saya jauh deh ga seperti mahasiswa ini) mungkin ke depan akan jauh meninggalkan saya secara keilmuan. Maka jadi tantangan untuk saya belajar. Well, being lecturer make me young and always be a learner.






Komentar

Postingan Populer